Hingga saat ini, penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat jauh terbelakang dibandingkan dengan beberapa negara sahabat. Baru 7% dari jumlah penduduk Indonesia yang sudah memiliki produk asuransi, dimana tingkat kepemilikan produk asuransi di Malaysia mencapai 48% dan Singapore mencapai 250%. Berbagai faktor melatarbelakangi kecilnya prosentase tersebut, salah satunya adalah minimnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap industri asuransi, baik pada produk maupun pelaku industri tersebut.

Menyikapi kondisi tersebut, para pelaku asuransi di Indonesia semakin bersemangat untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi. Hal inilah yang mengantarkan dua Srikandi Gemah Ripah Indonesia di Semarang yaitu Erika Anastasia Purnama (Erika) seorang Ekportir Komoditas dan Lieviana (Lievi) seorang guru private untuk terjun di bisnis asuransi pada awal tahun 2020.

Dalam acara Virtual Business Talk Gemah Ripah Indonesia tanggal 28 Juli 2021 silam, Erika dan Lievi mengungkapkan alasan utama yang membuat mereka mampu menjalankan bisnis mulia ini dengan sepenuh hati. “Pengalaman keluarga dekat yang meninggal dunia di usia muda dan meninggalkan anak remaja tanpa warisan yang cukup untuk melanjutkan hidup membuatku tergerak untuk menyebarkan informasi penting tentang asuransi ke semua orang, baik yang aku kenal maupun tidak,” kata Lievi. Sedangkan menurut Erika, memiliki asuransi yang lengkap untuk keluarga sama saja dengan mengamankan asset dan warisan untuk kehidupan di masa depan. “Setelah memahami ini, aku tidak ragu meninggalkan bisnis konvensionalku agar bisa fokus membantu banyak orang untuk memiliki keuangan yang nyaman dan aman,” ujarnya.

Proteksi asuransi merupakan komitmen jangka panjang, tak hanya untuk nasabah namun juga untuk pelaku bisnisnya. Untuk itu, hubungan antara keduanya harus sangat kuat yang dilandasi oleh rasa kepercayaan yang tinggi antar satu dan lainnya. Menyadari hal tersebut, Erika dan Lievi terus menerus meng-upgrade diri untuk menjadi pebisnis asuransi yang dapat dipercaya oleh banyak orang. “Setiap kali bertemu dengan calon nasabah, aku berusaha untuk menjelaskan manfaat asuransi dari perspektif nasabah sehingga mereka yakin bahwasanya aku betul-betul hadir untuk membantu mereka,” ujar Lievi. “Kalau kita menjelaskannya pakai hati, orang akan merasa kok. Darisana muncul rasa percaya, dan kalau sudah percaya, mereka pasti mau beli proteksi yang kita tawarkan,” sambung Erika.

Percepatan pertumbuhan penghasilan yang telah dirasakan keduanya tentu menjadi salah satu penyemangat dalam menjalankan bisnis asuransi walau dalam situasi pandemi. Berkat berbagai pelatihan yang disedikan oleh Gemah Ripah Indonesia, Erika dan Lievi juga belajar untuk bertumbuh menjadi pribadi yang memiliki kehidupan seimbang antara financial dan non-financial. “Memiliki income yang banyak pasti membuat kita menjadi auto-glowing. Tapi, berjalan bersama Gemah Ripah Indonesia membuat kami auto-growing. Disini kami dilatih untuk terus bertumbuh untuk menjadi pribadi yang penuh percaya diri, tangguh yang berhati lembut, serta lihai dalam mengelola waktu dan stress. Inilah yang menjadi bekal kami untuk terus happily helping others,” tutup Erika dan Lievi.

 

Kontributor: Debby Herfabhiane (https://www.instagram.com/debbyherfhabiane/)