Acara Gemah Ripah Year Star Trip & Workshop 2017 di Bali pada hari ke 3 diisi dengan acara ritual Melukat. Ritual Melukat dalam adat budaya masyarakat Bali adalah suatu upacara untuk pembersihan atau pensucian lahir dan bhatin. Lokasi ritual melukat ini di wilayah desa Jati Luwih dan sebagai pemandu dari ritual Melukat ini adalah Bapak Mangku.
Ritual Melukat di zaman modern saat ini mungkin saja dianggap tidak umum dan bahkan ada juga yang beranggapan bahwa ritual Melukat adalah suatu ritual yang hanya diperbolehkan oleh agama tertentu saja. Sejarah terdahulu para nenek moyang kita di Nusantara mengadakan berbagai jenis ritual, karena mereka sangat memahami hubungan diri manusia dengan alam semesta dan juga unsur-unsur kehidupan.
Manusia tidak dapat berdiri sendiri di Bumi ini. Unsur-unsur kehidupan beserta elemen yang ada di Bumi ini merupakan bagian dari alam semesta. Unsur-unsur kehidupan tanah, air, api, angin atau udara adalah kekuatan yang saling menunjang agar manusia dapat hidup di Bumi. Keseimbangan unsur-unsur kehidupan ini yang sangat dijaga oleh nenek moyang kita, agar mereka dapat melangsungkan kehidupan.
Di Pulau Bali namanya Melukat, di pulau Jawa ada namanya Ruwatan air dan salah satunya ritual Siraman yang sering dilakukan sebelum sesorang dinikahkan. Kumkum dibawah air terjun, atau disungai yang airnya agak deras mengalir. Makna dari ritual ini sama saja yaitu untuk membersihkan diri lahir dan bhatin. Perbedaannya hanya dalam Bahasa dan tata cara. Contoh sederhana di jaman sekarang ini, apabila seseorang tidak mandi selama beberapa hari perasaannya tidak nyaman (wilayah bhatin), badannya tampak kotor (wilayah lahir). Setelah mandi dia merasa perasaan nyaman dan badannya bersih.
Di dalam suatu ritual yang berhubunganan dengan kekuatan alam dari terdahulu memang disakralkan. Di sebabkan unsur alam memiliki kekuatan sendiri yang tidak dapat di atur-atur oleh manusia. Maka manusia yang semestinya menyeimbangkan dirinya dengan kekuatan unsur alam ini. Para leluhur nenek moyang kita sangat menghargai dan menghormati kekuatan unsur alam yang terdiri dari : unsur tanah, air, api dan angin atau udara. Maka setiap ritual alam selalu di adakan oleh para nenek moyang kita agar keseimbangan unsur-unsur kehidupan ini terjaga demi berlangsungnya kehidupan manusia di Bumi.
Berbeda sekali dengan zaman modern saat ini, masyarakat manusia justru lebih cenderung merusak alam sekitarnya demi kepentingan sesaat. Kerusakan yang di timbulkan terhadap unsur-unsur kehidupan ini akan membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaikinya. Longsor, banjir bandang yang terjadi di beberapa tempat di sebabkan karena manusia tidak lagi menjaga keseimbangan dirinya dengan lingkungan alam sekitarnya.
Ritual-ritual alam tujuannya untuk mengingatkan manusia tenting nilai-nilai luhur yang terkandung didalam ritual tersebut. Ritual Melukat hanya salah satu dari ritual yang berhubungan dengan unsur alam yaitu Unsur Air. Air adalah kebutuhan utama hidup manusia, baik dalam segi kesehatan dan melalui aliran darah membawa energi ke berbagai sistim metabolisme tubuh. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Dipastikan bahwa manusia tidak akan dapat hidup tanpa adanya unsur air.
Pemahaman dasar yang kami paparkan disini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bahwa ritual Melukat adalah suatu tata cara budaya yang memiliki makna dan nilai luhur dalam kehidupan manusia.
Pemahaman tentang hal-hal yang berbau ritual alam agaknya kurang diminati di jaman sekarang ini, sebab banyaknya informasi yang tidak lengkap untuk menjelaskan hal tersebut secara umum. Sehingga seringkali ritual alam yang berada di wilayah budaya kadang sering dikaitkan dengan berbagai keyakinan agama. Ritual Melukat ini sangat berhubungan dengan unsur air maka tentang kekuatan Unsur Air ini secara ilmiah sudah dapat dijelaskan di beberapa negara yang masyarakatnya memiliki kesadaran dan wawasan yang luas untuk memahaminya.
Bersambung….
Gallery Melukat
Salam damai dan bahagia
Kontributor : ShangKala T.P