Dilema para ibu sepanjang masa adalah pilihan berkarier/berbisnis atau menemani tumbuh kembang anak? Bisakah dua hal tersebut dikawinkan, bisnis jalan terus tapi masih bisa mengikuti juga perkembangan anak? Mari kita simak cerita dua orang ibu warga Gemah Ripah Indonesia yang punya pengalaman sebagai mompreuner….

 

Debby Herfhabiane, Business Partner. Ibu yang usia anaknya belum genap lima tahun ini bergabung dengan Gemah Ripah Indonesia di bulan September 2020. Ada rasa bersalah terhadap sang buah hati lantaran selama ini sibuk bekerja kantoran dan juga bisnis MLM. Waktu untuk si kecil jadi terbatas. Niat mengumpulkan uang demi memberikan kehidupan yang baik buat anak malah menjauhkan hubungan ibu dengan anak. Alasan itulah yang membulatkan tekad Debby menekuni bisnis asuransi.

Luffy, putra semata wayang Debby sudah terbiasa melihat mamanya sibuk bekerja, di masa pandemi seluruh kegiatan dilakukan di rumah. Si kecil pun jadi akrab dengan fasilitas digital Allianz, “Mama sekarang jualan Allianz?.”, begitu celetuknya saat melihat tampilan Allianz Discover di ipad mamanya. Tidak hanya itu, saat Zoom meeting dengan komunitas bisnis Gemah Ripah Indonesia terkadang Luffy ikut menemani dan sangat antusias ikut sesi foto bersama di akhir acara.

Ada cerita menarik di bulan bulan pertama saat melakukan meditasi Ka Huna bersama Gemah Ripah Indonesia. Luffy cukup penasaran dengan ritual baru mamanya dan mulai ikut meditasi. Suatu ketika dia berucap, “aku senang mama sekarang jarang marah-marah”. “Itu mungkin pengaruh karena mama latihan meditasi”, sejak saat itu Luffy tak pernah bosan mengingatkan mamanya meditasi.

Kebersamaan bersama sang Luffi tidak lantas begitu saja membuat semuanya berjalan mulus. Ada kalanya Luffy protes kalau mamanya terlalu sibuk terutama di akhir pekan. Kompromi, itu jalan keluar yang dipilih Debby. Dibuatlah kesepakatan khusus, sesibuk apapun dan kapanpun, mama harus menemani Luffy tidur siang. “Ini priceless banget, bisnis berjalan tapi ada waktu berharga bersama anak” papar Debby.

 

Begitu pula pengakuan Nurul Herwindiyah, Business Partner warga Gemah Ripah Indonesia ini tergugah join di bisnis ini sebab waktunya relatif fleksibel namun penghasilannya bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran dan bisa diwariskan. “Kegiatan mami di bisnis Allianz, membantu orang punya proteksi”, begitu kata Nurul kepada kedua putrinya mengenalkan bisnis asuransi yang baru ditekuninya. Mereka berdua mendukung, saat Nurul harus menemani nasabah medical misalnya, dua putri cantik ini tidak protes saat mereka dititipkan sebentar di rumah nenek. Lalu kalau ketemu orang baru, si sulung langsung bilang, “Mami, ajakin mereka ke Allianz ya…”

Selain mengenalkan aktifitas bisnis, anak-anak juga dikenalkan dengan kegiatan komunitas bisnis Gemah Ripah Indonesia. Nurul punya cara tersendiri, jadwal dan durasi pertemuan dikomunikasikan ke anak. Saat Zoom meeting berlangsung anak-anak tidak mengganggu Nurul, kompensasinya mereka diperbolehkan main gadget. Kesepakatan yang menarik dan menguntungkan kedua belah pihak. Ada kalanya anak-anak juga ikut melihat acara virtual Gemah Ripah Indonesia. Lambat laun mereka jadi mengenal wajah-wajah partner bisnis maminya. “Itu yang lagi ngomong Bu Icha, kumendan Gemah Ripah, kalau itu Budhe Fenty yang ngajak mami join bisnis Allianz”, ujar mereka dengan semangat. Children see, children do. Si bungsu sudah minta ijin ke ayahnya, “Papi, nanti kalau aku sudah besar mau jadi Allianz kayak mami”. Sementara si sulung “Mami, aku mau jadi MDIT kayak Bu Icha dan Budhe Fenty”.

Hampir sama dengan cerita Debby, pengalaman Nurul pelatihan Cosmic Intelligence berkesan di mata anak-anak. Nurul pun acap kali diingatkan oleh putrinya untuk meditasi, dan menulis jurnal syukur.

Debby dan Nurul tahun 2020 lalu capai sebagai Business Partner. Sebuah pencapaian langkah awal mengembangkan bisnis. Debby juga mendapatkan reward trip ke Szenchen.

Sebagai penutup, Debby mengatakan; untuk ibu-ibu muda para profesional dan karyawan, Jika jabatan naik dan income bertambah akan selalu berbanding terbalik dengan waktu yang dimiliki bersama anak. Nyatanya terlalu lelah lalu mengabaikan anak. What are you fighting for?

Demikian juga kesan dan pesan dari Nurul, pada saat bekerja di kantor sering merasa habis waktu, keluarga hanya menerima sisa waktu. Bisnis ini bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, bisa punya waktu dengan anak dan keluarga namun bisa berpenghasilan. Anak akan bahagia manakala ibunya bahagia..

Bagaimana menurut pemikiran ibu-ibu muda? Ingin punya bisnis seperti Debby dan Nurul? Silahkan menghubungi komunitas Gemah Ripah Indonesia…

 

 

Kontributor : Andajani Hedwigis (https://www.instagram.com/andayani_gemahripah/)