Badan itu sebagai wadah spirit. Alam material itu alam kegelapan… Bagaimana dalam alam kegelapan kita dapat menggunakan cahaya kesadaran itu kuncinya, jadi harta tidak mengusai dirimu. Pentingnya alam fisik, alam pikir dan alam rasa perlu diseimbangkan, diselaraskan  agar terjadi keharmonisan dalam kehidupan kita di alam material ini. Kesempatan untuk bisa meraih kesuksesan material pada saat yg tepat, waktu yg tepat, moment yg tepat.

Jika saatnya adalah sekarang karena ada kebutuhan ke arah situ…, lakukan dengan sungguh sungguh sampai kita bisa memenuhi apa yg harus dipenuhi untuk kita hidup dan jadi bermanfaat bagi orang lain, bagi keluargamu, bagi orang sekitarmu. USAHA adalah doa dan harapan itu sendiri. Percaya bahwa itu akan diberi merupakan keyakinan dan fokus dalam usaha itu. Jangan takut jadi kaya, harus berani mengatakan “saya berani kaya”. Karena alam bawah sadar naik ke alam sadar. Naik ke kosmik (alam semesta) dijawab “okeee hayuu”. Nah mulai disediakan jalan ke arah kaya.

Dalam kehidupan itu “berkarya tapi sambil berusaha” kata positifnya. Di sisi lain kalau bekerja masih negatif ; saya gak bisa, dia sih memang pinter tapi saya kan nggak, dia kenalannya banyak saya nggak, saya nggak yakin sama diri sendiri… nah kalau tidak yakin sama dirinya sendiri, bagaimana mau berkarya dalam hidup?

Akhirnya manusia kerjaaa terus sampai bongkok….. kerjaaa teruuusss, fisik dan pikiran jadi capeeekk, galau plus baperan.

Manusia dari awal penciptaan, bukan disuruh bekerja, tapi diminta berusaha dan berkarya, berbuat kebaikan.

Usaha itu jadi karya, karya bisa jadi usaha. Karya Ide, karya gagasan, karya otak cerdas, Karya otak akan menghasilkan gagasan dan ide, gagasan dan ide melahirkan konsep. Konsep melahirkan peluang, peluang diciptakan menjadi nilai uang. Jadi nggak ada kata bekerja

KARYANYA RAGA (jasmani) ya berusaha.

KARYA PIKIRAN, ya ide dan gagasan.

Nah semua itu susunlah menjadi konsep untuk menciptakan peluang bisnis.

 

Undang uang dengan energi Cinta kasih, katakan pada uang “aku akan gunakan kamu dengan baik untuk kelangsungan hidupku dan keluarga serta untuk membantu yang lain agar bisa menikmati dirimu seperti aku menikmatimu”.

Kita memerlukan alam materi untuk kehidupan di alam bentuk fisik ini. Seperti rumah, mobil, pakaian, pendidikan, makanan, banyak uang, asuransi dan lain lain. Itu memang ‘sepatutnya’ dan benar karena alam dunia material di rancang dan di ciptakan untuk kehidupan seperti ini. Namun banyak hal yang kita miliki hari ini, bisa hilang pada esok hari. Terutama jika kita tidak selaras dengan hukum2 kehidupan alam semesta.

Kehidupan ini bukan hanya ‘sepatutnya’ saja, tapi juga di isi dengan kehidupan yang ‘sepantasnya’. Ilmu harus dipraktekkan, jangan hanya jadi pendengar ilmu, tapi jadilah pelaku ilmu. Proses menuju kebebasan kehendak untuk “memilih” dan “sadar memilih” serta bertanggung jawab pada pilihan apapun resikonya. Karena kehendak bebas hanya bisa diawasi atau dikontrol oleh kesadaran dan tanggung jawab.

Resiko di alam material adalah menjadi sukses, kadang dipuja, popularitas, dan lain sebagainya. Memang itu diantaranya perhiasan perhiasan yang ada di alam material ini, Tapi perhiasan dunia itu kita syukuri dan kita nikmati aja, kita tidak melekat akan itu. Jadi etos pengabdian pada dunia kita sadari. Kita cinta dan hormat pada diri kita sendiri karena diri ini mampu mewujudkan itu semua. Namun jiwa tetap AGUNG dengan kesadarannya, nikmati dan semua akan ketemu maknanya. Nikmati semua prosesnya, dihargai dan ujungnya keindahan dalam kehidupan.

Jangan takut Kaya jangan takut keberlimpahan materi, jika cahaya kesadaran selalu ada dalam diri kita dan selalu dipenuhi cinta, maka kekayaan, keberlimpahan akan bermanfaat utk diri kita, keluarga kita dan untuk semua umat manusia, mahluk hidup dan alam semesta itu sendiri.

Cahaya illahi akan selalu bersinar di dalam hati orang yang selalu berkarya dan dengan itu manusia akan diberikan keberlimpahan lahir dan batin, material dan spiritual yang seimbang, selaras dan harmonis….

Semuanya sudah ada dalam skenario, tetapi karena manusia pada saat dilahirkan ke dunia ini diberikan kehendak bebas, suka merubah skenario yang sudah diberikan. Akhirnya manusia berjalan sesuai pilihan masing masing dan kita sesama hanya saling mengingatkan, saling menasihati.

 

Jadilah gemah ripah loh jinawi sedulurku…

Salam damai bahagia untuk semua mahluk hidup, umat manusia dan alam semesta.

 

Kontributor : Risa E Gozali (https://www.instagram.com/icha_gemahripah/)