Salah satu support system yang disediakan Gemah Ripah Indonesia (GRI) untuk membangun bisnis adalah Virtual Learning Community. Kegiatan ini reguler diadakan seminggu sekali dan terbuka untuk warga Gemah Ripah Indonesia dengan kualifikasi sudah ada produksi minimum satu case. Tujuannya untuk menyaring peserta, yang tergabung di acara ini adalah mereka yang benar benar serius beraktifitas membangun bisnis. Materi pembelajaran yang disajikan adalah selling skill, recruiting skill, leadership skill. Tiga hal mendasar yang dibutuhkan untuk membangun bisnis networking. Begitu lengkapnya materi yang diberikan, diibaratkan oleh Lea Simanjuntak (salah satu peserta VLC) sebagai menu sehat yang sangat lengkap yang dibutuhkan tubuh.

Speaker sebagai pengajar berasal dari internal GRI maupun dari BUSS dan juga manajemen Allianz. Pengajar internal adalah para mentor yaitu MDIT dan Senior BP yang memberikan pengajaran hasil dari pengalaman di lapangan.

 

Rundown Acara VLC

Di kuartal satu dan dua, VLC digelar seminggu sekali dengan rundown laporan produksi, sharing Top Producer, sharing buku dan teaching class. Sharing buku merupakan hal positif dimana peserta diajak untuk mempunyai kebiasaan membaca minimum limabelas menit sehari. Wakil dari warga GRI secara bergilir berkesempatan sharing poin apa yang menarik dari buku yang dibacanya dan kemudian dipraktekkan di lapangan. Adapun teaching class merupakan acara inti, peserta mendapatkan pengetahuan sebagai bekal ketika bertemu calon nasabah maupun calon partner.

Memasuki kuartal ketiga, frekuensi pertemuan ditambah menjadi dua kali seminggu. Hari Senin untuk teaching class dan hari Kamis lebih fokus tanya jawab dengan para mentor, secara teknis peserta dibagi dalam 4 breakout room dimana tiap room dipandu oleh mentor dan didampingi para fasilitator. Di kuartal ketiga ini VLC dikhususkan untuk para Business Executive (BE).

 

Kesan Peserta VLC

Semua peserta VLC merasakan manfaat mengikuti kelas ini. Yudi misalnya menyampaikan bahwa dia yang awam tentang industri asuransi mendapatkan banyak ilmu dan menjadi percaya diri ketika bertemu dengan prospek di lapangan. Asyifa awalnya berpikir di VLC akan diajari melulu jualan, namun ternyata tidak, ilmu yang diberikan para mentor dan speaker tidak ada di buku karena semua yang disampaikan adalah hasil kerja bukan teori. Theo dari Papua selalu mendapatkan nilai positif setiap kali hadir di VLC. Belajar dari pengalaman para mentor itu sesuatu yang priceless. Lain lagi pendapat Anna, di VLC mentor selalu bisa menjawab semua pertanyaan, tidak ada yang ditutup tutupi selalu ada solusi. Hebatnya lagi leader lebih happy saat tim bisnisnya berhasil. Alti bahkan selalu menantikan hari Senin dan Kamis karena di hari itu bakal mendapatkan ilmu dan semangat dari sesama peserta VLC. Hal yang sama juga dirasakan Eka, peserta VLC hadir dari kota berbeda namun terasa bounding kekeluargaan yang sama sama ingin sukses.

 

Perjalanan belum selesai, titik finish sudah nampak. Sebagian warga GRI peserta VLC sudah berhasil menyelesaikan satu etape sebagai New BP. Tentunya di penghujung 2021 sudah berbaris para New BP yang siap mencapai impian masing masing. Simak cerita sukses mereka di Januari 2022.

 

Kontributor : Andajani Hedwigis (https://www.instagram.com/andayani_gemahripah/)