Menggabungkan dua kekuatan adalah cara membangun bisnis bersama pasangan. Mari kita simak pengalaman tiga couple goal Gemah Ripah Indonesia yang sukses mengembangkan bisnis asuransi berdua bersama pasangan….Mereka adalah pasangan Y Agung Yudanto dan Fitri Wirantie, Felix Yulisar Sis Ananda dan Felicia Nia Astriana. Kedua pasangan ini warga Gemah Ripah Indonesia di Semarang. Satu lagi pasangan Baju Waskito Nugroho dan Ana Antarisa dari Jabodetabek.

Tidak menjadi masalah siapa yang join lebih dulu, tetapi penting adalah komitmen dari ketiga pasangan tersebut mengajak dan melibatkan pasangan mereka dalam menjalankan bisnis. Agung Yudanto melihat pentingnya proteksi sekaligus potensi bisnis asuransi, karenanya Agung meminta sang isteri untuk join bisnis karena Nien Fitri Wirantie punya waktu yang lebih flexibel. Rekan Felix join lebih dulu, mengajak pasangannya menjalankan bisnis agar nantinya lebih mudah jika perlu proses perpindahan warisan bisnisnya. Lain lagi cerita pasangan Baju dan Ana. Awalnya Ana yang join duluan, enam bulan kemudian Baju yang sejak awal mensupport lantaran melihat peluang besar bisnis asuransi, bergabung melalui program BP Project.

Apa sih latar belakang mereka? Agung pengusaha jasa konstruksi baja dan pengadaan di bisnis keluarganya. Sedangkan Nien guru yoga dan ibu rumah tangga dengan dua anak yang kala itu masih TK dan SD. Kalau Felix kontraktor dan menjalankan bisnis keluarga. Nia ibu muda satu anak ini pernah menjadi karyawan perbankan. Pasangan Baju – Ana berdua memiliki latar belakang yang sama, dunia perhotelan. Saat ini Baju masih bekerja sebagai Senior VP di salah satu perusahaan jaringan perhotelan. Pasangan ini memiliki dua orang anak yang sudah beranjak dewasa.

Bicara tentang bagi tugas, bekerja berpasangan sangat menyenangkan, begitu pengakuan Baju – Ana. Ibarat sepasang sepatu yang saling melengkapi dan menutupi kekurangan. Saling melengkapi dan mensupport justru membuat ikatan batin dan kepercayaan satu sama lain semakin kuat saat menjalankan bisnis berdua.

Agung – Nien juga punya cerita menarik, awalnya secara natural Agung lebih banyak rekrut dan Nien hanya selling. Produksi pribadi capai premier yaitu, omset 600 juta ALP disabet dalam enam bulan. Kerjasama manis pasangan ini terbukti dengan “dilahirkannya” dua orang BP di tahun pertama.

Cerita saling melengkapi juga lekat di pasangan Felix – Nia. Mereka bahkan mengenalkan ke calon nasabah maupun calon partner bisnis bahwa ini bisnis keluarga yang bisa dikerjakan bersama, namun dinikmati hasilnya untuk semua keluarga.

Apakah pernah menghadapi kendala saat melakukan aktifitas bisnis berpasangan? Felix – Nia karena putra semata wayang mereka baru berusia 6 tahun kebutuhan pendampingan menjadi tertunda sejenak. Hal ini diatasi dengan cara kompromi, mereka pun membuat kesepakatan untuk bisa berbagi waktu antara bisnis dengan anak. Semua akhirnya teratasi.

Baju – Ana dari awal menyadari bahwa kaekater personal mereka berbeda, Baju sanguin sedangkan Ana melankoli sejati. Menyadari berbedaan itu membuat kendala dalam berkomunikasi menjadi pembelajaran untuk saling memahami. Kembali saling mengingatkan alasan mereka membangun bisnis berpasangan menciptakan harmonisasi.

Setelah menjalankan bisnis berpasangan, Agung – Nien justru tidak mengalami kendala yang berarti. Bahkan sekarang lebih mudah menyampaikan apa yang dipikirkan dan dilakukan dalam proses membangun bisnis yang melibatkan banyak orang ini.

Ketika ditanya, apa keuntungan menjalankan bisnis berpasangan? Baju – Ana menyampaikan beberapa poin menarik. Pertama, lebih kuat dan maju bertumbuh mencapai dream bersama. Kedua, jangkauan kerja lebih luas. Ketiga, lebih nyaman bertemu calon nasabah dan calon partner beda gender. Keempat, secara materi penghasilan jadi double.

Felix – Nia pun senada. Keuntungan menjalankan bisnis berpasangan bisa bersama sama memberikan kontribusi untuk komunitas, jadi punya banyak waktu bersama keluarga. Menjadi lebih fleksibel juga dalam bertemu dengan calon nasabah dan calon partner gender apa pun.

Menjalankan bisnis berpasangan, banyak keuntungan nggak ada kerugiannya. Demikian pungkas Agung – Nien…

 

Bagaimana sedulur, bukankah asik dan menarik berbisnis di industri asuransi? Mau tahu lebih lanjut silahkan menghubungi komunitas Gemah Ripah Indonesia…

 

Kontributor: Andajani Hedwigis (https://www.instagram.com/andayani_gemahripah/)