Secara umum ada 3 macam resiko yg bisa ditanggung oleh asuransi yaitu:

1. Asuransi Jiwa:
Apabila meninggal dunia, asuransi membayar santunan sesuai perjanjian dalam polis

2. Asuransi Sakit Kritis:
Apabila sakit kritis, asuransi membayar santunan sesuai perjanjian dalam polis

3. Asuransi Kesehatan:
Apabila sakit, asuransi membayar biaya pengobatan sesuai perjanjian dalam polis

Pertanyaannya adalah:
Apakah pendidikan termasuk resiko kehidupan seperti halnya sakit atau meninggal dunia yg tidak kita ketahui waktunya, tapi pasti terjadi. Jika jawabannya adalah TIDAK, maka TIDAK ADA satupun perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi pendidikan. Pada umumnya yang ada hanya tabungan untuk biaya pendidikan yg ditambah dengan manfaat asuransi jiwa untuk anak sebagai tertanggung & pembebasan premi jika pembayar premi meninggal dunia.

Nah, jadi dimanakah letak resikonya? Pendidikannya, atau ‘jiwa’ orang tuanya sebagai penanggung biaya hidup?

Jika financial orang tua adalah kuncinya, apakah polis ‘asuransi pendidikan’ seperti skema di atas sudah sesuai dengan tujuan kita sebagai orang tua? Padahal sebetulnya inilah yg kita cemaskan:

Kita tidak bisa membayar biaya pendidikan anak jika terjadi resiko pada diri kita.

Mari kita bandingkan 2 ilustrasi ‘Asuransi Pendidikan’ di bawah ini:

Ilustrasi Pertama:

-Tahun ke 10 tersedia dana kurang lebih 120 juta
– Jika orang tua meninggal dunia, maka mendapatkan premi gratis
– Jika anak meninggal dunia, anak mewariskan sejumlah uang

Ilustrasi Kedua:
– Jika orang tua sakit kritis, anak mendapat santunan sebesar 1 milyar & gratis premi lanjutan
– Jika orang tua meninggal dunia, anak mendapatkan lagi santunan sebesar 1 Milyar ditambah dana tunai dari premi yg sudah dibayarkan, secara proporsional.

Mari kita pikirkan lalu pilihlah dengan bijaksana, manakah ‘asuransi pendidikan’ terbaik untuk anak anak tercinta?

 

 

Kontributor :
Nien Fitri Wirantie (https://www.instagram.com/nien_fitriwirantie/)