Tanpa disadari mungkin kamu termasuk yang suka menunda punya asuransi.

Yuk simak 5 alasan orang menunda membeli asuransi dan resiko yang harus kamu hadapi berikut ini :

 

  1. Masih Muda, Saya Tidak Butuh Asuransi

Yakin usia muda tidak butuh proteksi ? Dalam setiap tahapan kehidupan kita akan dihadapkan pada resiko. Entah itu resiko pekerjaan, keuangan,  hingga kesehatan. Dengan memiliki asuransi sejak dini, maka akan menjadi modal penting dalam manajemen resiko. Apalagi bila kamu sudah membangun keluarga muda, asuransi penting untuk melindungi keuangan keluarga.

Membeli asuransi jiwa dan kesehatan selagi muda memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah biaya premi yang jelas lebih murah & cenderung masih sehat sehingga mudah diterima oleh perusahaan asuransi. Selain itu, yang masih single bahkan belum punya banyak tanggungan.

Menyisihkan anggaran untuk premi asuransi dengan premi terjangkau, dapat menyelamatkan kamu dari berbagai resiko keuangan saat masalah kesehatan muncul di kemudian hari.

Yuk, minimalisir segala resiko sejak dini dengan berasuransi.

 

  1. Saya Sehat dan Produktif

Banyak di luar sana yang beranggapan selama badan sehat dan produktif tidak butuh proteksi. Selama menjaga kebugaran tubuh, rajin berolahraga dan menjaga pola makan serta gaya hidup yang sehat, tidak akan terkena sakit dan semuanya akan baik baik saja & tetap bisa bekerja.

Segera ubah pola pikirmu. Di dunia ini tidak ada yang menjamin seseorang kebal terhadap sakit, kecelakaan, cacat, apalagi meninggal. Fakta data statistik WHO menunjukkan penyebab kematian seseorang 70% karena penyakit kritis, dan salah satu keluarga 100% dipastikan ada yang menderita penyakit kritis.

Tahu kah kamu, biaya pengobatan dan rumah sakit kini semakin menggila ? Faktanya orang yang paling konsumtif adalah orang sakit, mereka tidak pernah dan tidak bisa menawar biaya pengobatan dan rumah sakit, semahal apapun akan mereka penuhi. Coba tanyakan ke pasangan dan anak anak, lebih suka waktu kamu sakit dibayar oleh asuransi atau mereka yang harus menanggung semua biayanya?

Tinggal pilih, saat sakit tabungan dan asetmu berkurang dan terkuras, atau justru tabunganmu bertambah ? Putuskan sekarang.

 

  1. Saya Sudah Punya Asuransi Kesehatan dari Kantor

Tidak semua perusahaan memberikan fasilitas kesehatan bagi karyawannya. Punya asuransi kantor adalah hal yang patut kita syukuri.  Mari kita cermati pembahasan berikut ini.

Pertama, selama kantor itu bukan milik pribadi, maka fasilitas kesehatan ini dapat dicabut sewaktu waktu. Kenyamanan ini hanya dapat kita nikmati ketika kita menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Fakta kedua adalah asuransi kantor ada limitnya. Kita tetap harus menyiapkan dana darurat apabila resiko itu datang. Bukan saja dana darurat untuk pengobatan tapi juga untuk biaya hidup.

Poin ketiga adalah bila kita terkena penyakit kritis dan tidak mampu bekerja maksimal, perusahaan akan memberhentikan kita karena alasan kesehatan. Artinya, bila tidak bekerja, maka segala fasilitas dan penghasilan dipaksa stop, tidak ada lagi income yang masuk, sementara biaya hidup terus berjalan.

Bagaimana solusinya agar tidak makan tabungan ?

 

  1. Masih Banyak Kebutuhan dan Cicilan

Banyak kalangan yang beranggapan membayar premi asuransi adalah sebuah beban yang kurang menguntungkan dan tidak jelas manfaatnya. Hal ini menyebabkan mereka menempatkan asuransi di list kesekian dan bukan suatu prioritas dalam pengelolaan keuangannya. Ada ketakutan penurunan gaya hidup apabila dananya terpakai buat bayar premi.

Orang hidup tidak lepas dari kebutuhan dan biaya hidup yang harus dipenuhi. Orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, menambah asset dan pundi pundi untuk bekal hari tuanya. Namun segala sesuatu kadang tak semulus yang dibayangkan. Resiko hidup tidak pernah permisi untuk singgah di dalam kehidupan seseorang.  Inilah fakta hidup.

Siapa yang membayar semua biaya kebutuhan hidup dan cicilan ? Bukankah dia adalah tokoh penting yang harus kita lindungi dan proteksi ?

Bayangkan di rumahmu ada sebuah mesin ATM yang bisa mengeluarkan uang untuk memenuhi semua kebutuhan hidup. Tentunya kamu akan menjaga baik baik si mesin ATM tersebut. Nah, begitulah dirimu sebagai pencetak uang buat keluarga, sudah selayaknya kamu menghargai dirimu dan menjaga dengan proteksi, maka bila resiko itu datang kamu dan keluargamu tidak mengalami apa yang disebut kebangkrutan.  Aset terbesar sejatinya adalah dirimu sendiri.

 

 

  1. Aset Saya Banyak

Memiliki banyak aset justru harus punya asuransi. Mengapa ?

Seperti di poin sebelumnya, orang bekerja keras untuk mengumpulkan asset, kita sebut saja ini aset hasil kerja keras. Ingat, ada 2 hal yang tidak bisa kita prediksi, yaitu aset kerja keras mu akan baik baik saja selama bisnis/pekerjaanmu juga berjalan baik baik saja, yang kedua bisnis/pekerjaan mu akan baik baik saja bila kesehatanmu juga fine fine saja.

Lalu bagaimana caranya agar asset kerja keras ini bisa berlipat ganda dan terlindungi tanpa terpengaruh dengan 2 hal tadi ? Caranya mudah, sisihkan sedikit saja hasil aset kerja keras mu dengan membeli asuransi. Pastikan asuransi jiwa dan kesehatan (rawat inap dan penyakit kritis) mu cukup dan layak untuk mengcover biaya hidup dan pengobatan saat resiko itu menyapa. Inilah yang disebut aset pintar, biarlah aset pintar menjaga dan bekerja untuk aset kerja kerasmu.

 

Asuransi hakekatnya adalah sebuah mekanisme pengalihan atau menstransfer resiko dari kita ke perusahaan asuransi. Dengan memiliki asuransi, kita membatasi resiko kerugian di angka tertentu yang lebih pasti. Dengan berasuransi dan membayar premi secara konsisten dan relative kecil, apabila resiko itu datang pihak asuransilah yang akan mengcover semua biaya biaya yang timbul. Dan pada akhirnya seluruh aset aset kita tetap terjaga, bahkan bertambah.

Seringkali keraguan memiliki asuransi disebabkan oleh kebingungan untuk memulai dari mana untuk melengkapi kebutuhan proteksi. Bila kamu saat ini masih di tahap mempertimbangkan untuk membeli Asuransi sesuai kebutuhan, jangan menunda.

Asuransi adalah salah satu pondasi utama sebuah perencanaan keuangan yang sehat. Menunda berasuransi bisa memicu keuangan terekpos resiko kerugian yang sebenarnya bisa kamu kelola dengan minimalisir.

Yuk, segera putuskan beli asuransi sekarang!

 

 

 

Kontributor : Ana Antarisa (https://www.instagram.com/anaantarisa/)