Kali ini yang menjadi narasumber YOLO Table Talk, yaitu Ibu Lim Li Sia. Beliau membuka wawasan teman-teman khususnya kita anak muda, tentang konsep dan praktek kerja di sekeliling kita. Saat seorang fresh graduate mulai kerja, mendapatkan income bulanan. Walaupun tiap tahun ada kenaikan gaji tapi tetap saja nilai incomenya belum cukup bahkan berkurang karena adanya inflasi. Lalu pindah kerja tempat lain, berharap memiliki income yang lebih tinggi, namun masih saja belum memenuhi kebutuhan. Pola pindah kerja bisa terus berulang kali terjadi sampai usia pensiun.
Masa pensiunan dimana kebutuhan tetap ada, namun sudah tidak bekerja lagi. Inilah yang menjadi problem hidup. Ada yang tidak pas dengan ini..karena banyak income kita yang bocor artinya tidak sesuainya income dengan pengeluaran.
Dalam menjalankan kehidupan diperlukan blueprint. Lahir – sekolah – kuliah – bekerja – berkeluarga – mempunyai anak- mendidik anak dan lain sebagainya. Tiap-tiap tahapan ini memerlukan biayanya. Anak satu, masih aman incomenya. Anak dua sudah tidak bisa menabung. Anak tiga apalagi. Bagaimana kita dapat memenuhi kebutuhan hidup bila income kita masih banyak yang bocor?
Kita yang memiliki Income, incomenya bocor karena resiko kehidupan. Keluarga kita terdiri dari ayah, ibu, kakak, adik, pasangan kakak, pasangan adik, anak-anak kakak, anak-anak adik, dst. Bila salah satu dari anggota keluarga terkena resiko kehidupan (Sakit, Kecelakaan, Cacat, Meninggal, Tua), maka anggota keluarga lainnya akan membantu, berarti yang lain menjadi mesin ATM bagi yg terkena resiko.
Sadar atau tidak, sehari-hari kita menjadi mesin ATM bagi orang lain. Kita menjadi mesin atm bagi teman yang kena kecelakaan, kita jadi mesin atm bagi sahabat kita yang terkena kanker. Parahnya kita menjadi mesin ATM yang keluarnya sangat banyak bagi keluarga terdekat kita.
Semakin dekat hubungan kita, semakin besar dana yang kita keluarkan. Apalagi bila kita memiliki Income lebih besar daripada anggota keluarga yang lainnya.
Problem disini. Apakah kita ingin menyelesaikan problem ini?
Resiko hidup datangnya dari langit bukan? Tahukah siapa yang kena di keluarga? Kita ataupun yang lain yang kena resiko, Siapa yang perlu diberi proteksi? Cukup kita saja atau seluruh keluarga? Lebih baik bayar premi? Atau mendadak bayar klaim yang besar? Kalau terkena resiko, Anda mau diberi berapa oleh Allianz? Ratusan juta atau Milyaran ?
Bila kita memproteksi diri kita saja, kita baru dapat airnya saja.
Sekali tumpah, airnya bisa habis. Bila kita sayang keluarga kita dan memberikan proteksi kepada keluarga kita, keluarga terus berkembang, maka kita menjadi sumber mata air. Tumpah airnya, ambil lagi, karena ada sumber mata air.
Anak keturunan kita, dipastikan menjadi pewaris sumber Income kita. Sehingga hasil kerja keras kita terus berlanjut kepada keturunan kita.
Terima Kasih Ibu Li Sia yang memberikan konsep dasar kepada YOLO gemah ripah. Terima kasih kepada ibu Icha pendiri Gemah Ripah yang selalu rutin mencouch generasi muda untuk maju.
Di komunitas YOLO, kita akan selalu berbagi dan mendapatkan couching untuk memahami proteksi sesungguhnya. Sehingga dapat sharing ke keluarga kemudian terjun di masyarakat memberi yang benar kepada sesama.
Tujuan jangka panjangnya…YOLO menjadi manusia sejahtera lahir dan batin.. Dengan diawali kesadaran para YOLO memiliki proteksi Income untuk diri, keluarganya, kemudian masyarakatnya, maka dipastikan generasi keturunannya lebih makmur, masyarakatnya juga makmur, maka kita menciptakan ekonomi bangsa yang akan meningkat.
Salam makmur, sejahtera, bersama
Desie A. Sari
Untuk Anda yang ingin menciptakan kemakmuran bersama komunitas YOLO, silahkan bergabung di sini.
Yessss YOLO Gemah Ripah terus bertumbuh….