Pandemi Covid 19 berdampak bukan hanya di bidang sosial dan ekonomi dunia, tapi saat ini Hal yang paling utama secara global adalah soal kesehatan yang menjadi perhatian setiap orang dan keluarga.
Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 September, diperingati dengan tujuan untuk meningkatkan perhatian masyarakat soal bahaya penyakit kardiovaskular serta bagaimana pecegahannya. Momen ini sekaligus bagian dari kampanye global agar masyarakat dunia bisa membangun dunia yang lebih sehat dan adil.
Di masa pandemi ini pasien kardiovaskular dihadapkan pada ancaman ganda. Mereka tidak hanya lebih beresiko sakit parah bila terpapar virus corona, tetapi mereka juga mungkin mengalami kesulitan untuk mengakses perawatan jantung.
WHO menyebutkan, penyakit – penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan stroke) adalah penyebab kematian nomer satu di dunia. Sampai saat ini, 17.9 juta orang meninggal dunia disebabkan karena penyakit kardiovaskular setiap tahunnya, jumlah tersebut 31% dari angka kematian global. Sebanyak 75% korban penyakit kardiovaskular dialami warga dari negara berkembang.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, di Indonesia penyakit jantung juga menjadi penyebab kematian tertinggi, prevalensi penyakit jantung di Indonesia bahkan mencapai 1.5%.
Namun, penyakit jantung masih sangat mungkin untuk bisa dicegah. Berikut beberapa cara menjaga kesehatan jantung sejak dini yang bisa Anda lakukan :
- Stop merokok
Tidak merokok atau berhenti merokok merupakan hal terbaik yang Anda lakukan bagi kesehatan jantung.
Kandungan bahan kimia dalam tembakau dapat merusak jantung dan pembuluh darah.
Hindari paparan asap rokok dari orang lain sebab asap rokok menganggu kandungan oksigen dalam darah. Hal ini berakibat pada meningkatnya tekanan darah dan detak jantung karena jantung harus bekerja lebih keras memasok kadar oksigen untuk diedarkan ke tubuh dan otak.
- Rutin berolahraga
Orang dewasa dalam seminggu setidaknya memerlukan 30 menit untuk berolahraga setiap harinya. Lakukan olahraga praktis yang mencukupi tubuh untuk aktif bergerak, seperti berjalan kaki, bersepeda, senam ringan atau berkebun.
Intinya tubuh diharuskan aktif bergerak melakukan kegiatan yang dapat menjaga jantung agar tetap sehat dan kuat.
- Pola makan yang sehat
Beri asupan makanan yang kaya akan nutrisi dan hindari kalori berlebih. Kurangi minuman kaleng dengan pemanis buatan.
Sebagai gantinya perbanyak makan serat seperti sayur dan buah secara rutin. Ubah camilan atau makanan ringan dengan kacang-kacangan karena mengandung protein dan lemak sehat.
- Menjaga berat badan sehat
Kelebihan berat badan terutama lemak di sekitar perut, dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
Berat badan yang berlebih dapat menyebabkan kondisi yang meningkatkan peluang Anda terkena penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes.
- Cukup istirahat dan tidur yang baik
Kebanyakan orang dewasa membutuhkan sekitar 7 hingga 9 jam tidur setiap malam. Kurang dari angka tersebut membuat Anda lebih beresiko mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, serangan jantung, diabetes dan depresi.
Tak hanya kuantitas , kualitas tidur juga perlu diperhatikan.
- Kelola stres
Mengatasi stress dengan cara yang salah justru akan memberi dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Kelola stres dengan sadar dan sengaja dan tidak membiarkannya terlalu menumpuk.
Mempelajari praktek pernafasan, meditasi atau yoga dapat menjadi pilihan jika Anda merasa stres
- Pemeriksaan kesehatan secara rutin
Penyakit jantung sering dikatakan dengan istilah silent killer. Untuk itu, tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Mulai hari ini, buatlah janji untuk selalu mengatakan tidak untuk semua hal yang bisa merusak jantung mu…
Kontributor : Ana Antarisa (https://www.instagram.com/anaantarisa/)
Wah…peduli jantung sejak awal memang penting. Thank you artikelnya 😘