Dulu aku ngiri kalo lihat seniman. Melakukan hobbynya & dapat duit dari situ. Enak bener ya bisa begitu, kerja dengan sukacita.

Tapi seniman banyak dipandang sebelah mata. Hidup ga teratur, kegiatan ga jelas, income ga jelas.

Lucunya aku ‘ga pernah lihat’ itu. Karena yg ‘kulihat’ adalah bengkel teater rendra, swara mahardika guruh soekarnoputra, padepokan bagong kusudiarjo, kiai kanjeng emha ainun nadjib, galeri sapto hoedojo.

Aku hanya melihat itu. Dari koran, tv, atau datang & bergaul sesekali diantara mereka.

Aku melihat kesuksesan mereka. Aku hanya melihat mereka. Aku ga pernah berusaha melihat seniman yg gagal.

Pada diri mereka aku melihat ada kerja keras. Kepatuhan, kesetiaan, disiplin tinggi serta kerjasama yg solid. Diskusi & latihan terus menerus. Dijaga bersama dengan penuh tanggung jawab & cintakasih. Dan mereka sukses!

Aku merasa iri. Karena gaya hidup mereka  hidup dan mengalir. Rejeki juga lancar.

Aku hanya bisa iri tapi ga punya nyali utk seperti mereka. Mungkin karena umurku masih belasan. Dan aku lupakan.

………….

Dulu aku malu jadi agen asuransi. Aku ga pernah simpati apalagi tertarik. Karena agen2 yg aku kenal & cukup sukses, ga menunjukkan gaya hidup yg menyenangkan.

Di mataku hidup mereka penuh target. Penuh angka. Penuh tekanan. Diburu waktu. Mengesalkan. Dijauhi teman.

Sampai suatu hari aku bertemu dengan bu Henny & bu Icha di Ancol. Aku melihat sesuatu yg berbeda. Mereka berdua hanya bertanya tentang keinginanku. Impianku.

Hanya itu yg melekat. Mungkin mereka bicara juga tentang angka. Tapi yg nempel dalam benakku adalah: impianku begitu dekat jika aku mau melakukan apa yg mereka lakukan, yaitu membantu orang lain punya proteksi.

Aku bertemu agen asuransi yg berbeda. Ingatanku melayang pada umur belasan dulu, bagaimana aku melihat seniman yg sukses & menyenangkan tapi orang tuaku melihat seniman yg gagal & menyebalkan.

Karena object yg kami lihat berbeda. Kedua object itu ada, tapi fokus kami berbeda. Maka aku ubah fokusku. Aku ga mau melihat agen yg menyebalkan walaupun sukses. Aku ga mau melihat masalah & hambatan. Aku hanya melihat leaderku yg sukses & menyenangkan. Aku hanya melihat peluang & impianku di depan, Itu saja.

Sekarang kerja keras, kepatuhan, kesetiaan, kedisiplinan, diskusi & latihan terus menerus, sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Teman2 yg makin banyak & makin dekat. Silaturahmi yg berjalan terus. Semangat untuk memperbaiki diri terus menerus. Tolong menolong & gotong rotong dalam tanggung jawab & cintakasih.

Setiap hari raya, apapun, selalu mengingatkanku pada semangat menebar kebaikan & cintakasih.

………..

Habis recruit seseorang di hari Natal. Kerja kayak ga kerja. Sebab kita hanya bicara tentang hidup masa kini & masa depan. Ditemani kopi & camilan.

Tapi ingat, jangan kebanyakan gorengan!

Selamat menjalankan kehidupan di tahun 2020, kawans ?

Kontributor : Nien Fitri Wirantie

IG : @nien_fitriwirantie